free stats

Makna Desain Penelitian Kuasi-Korelasional

Sobat Sipil, Apa Itu Desain Penelitian Kuasi-Korelasional?

Baca Cepat show

Desain penelitian kuasi-korelasional adalah salah satu metode penelitian yang menggabungkan antara metode penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Tidak seperti penelitian kuantitatif murni yang memiliki kontrol terhadap variabel independen, desain penelitian ini memiliki tingkat kontrol yang rendah terhadap variabel independen. Desain penelitian kuasi-korelasional digunakan ketika tidak dimungkinkan untuk mengontrol variabel independen dalam penelitian. Desain ini juga cocok digunakan ketika penelitian dilakukan di luar laboratorium.

🧐 Apa Tujuan Desain Penelitian Kuasi-Korelasional?

Tujuan dari desain penelitian kuasi-korelasional adalah untuk mengkaji hubungan antara dua variabel atau lebih. Desain ini digunakan untuk menentukan apakah suatu variabel terkait dengan yang lainnya. DESAIN penelitian ini dapat menyebabkan sebuah garis ketidaktepatan karena variabel independen tidak diatur secara random selayaknya pada sebuah eksperimen.

πŸ€” Kapan Desain Penelitian Kuasi-Korelasional Digunakan?

Desain penelitian kuasi-korelasional digunakan ketika mempelajari hubungan antara variabel yang tidak dapat diatur atau dikontrol pada eksperimen dalam waktu yang terbatas atau terbatas oleh sumber daya. Contohnya, jika teman Sobat Sipil ingin mempelajari hubungan antara pola makan dan kecenderungan penyakit kardiovaskular, sulit untuk mengatur variabel makanan tanpa mengirimkan peserta ke lokasi gula yang terkendali, ruang makan terkendali, dan hal-hal lainnya.

πŸ‘€ Bagaimana Cara Kerja Desain Penelitian Kuasi-Korelasional?

Desain penelitian kuasi-korelasional bekerja dengan mengamati variabel dalam situasi yang nyata. Peneliti yang memilih desain ini tidak bisa benar-benar mengontrol semua aspek penelitian. Analisis data kemudian dilakukan untuk menemukan korelasi antara variabel. Hasil penelitian dapat dianggap sebagai bukti awal sebelum penelitian yang lebih dalam dilakukan dengan menggunakan desain penelitian yang lebih tepat.

πŸ“ˆ Kelebihan Desain Penelitian Kuasi-Korelasional

1. Mempelajari Hubungan Antara Variabel

Dengan menggunakan desain penelitian kuasi-korelasional, Sobat Sipil dapat mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih. Hal ini memungkinkan peneliti memahami kemungkinan hubungan antara variabel di masa depan.

BACA JUGA:  Makna Arti Kata Cemerlang: Segala Yang Kamu Harus Ketahui

2. Peningkatan Validitas Internal

Validitas internal merujuk pada kemampuan penelitian untuk memperoleh hasil yang sangat sesuai dengan hipotesis atau teori. Dalam beberapa kasus, validitas internal dapat lebih tinggi pada desain penelitian kuasi-korelasional daripada pada desain eksperimen.

3. Penelitian Dilakukan dalam Situasi Nyata

Penelitian yang dilakukan dalam situasi nyata sangat sulit untuk disetel sebagaimana pada situasi lab. Sehingga, detil-data yang berasal dari penelitian jenis ini dapat memiliki tingkat kepercayaan yang lebih besar bagi para peneliti.

4. Bia untuk Mendapatkan Data Kualitatif dan Kuantitatif

Desain penelitian kuasi-korelasional memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data kualitatif dan kuantitatif, tergantung pada kebutuhan penelitian.

5. Penggunaan Sumber Daya Secara Lebih Efisien

Desain penelitian kuasi-korelasional menghemat penggunaan sumber daya karena penelitian dapat dilakukan pada situasi yang nyata, bukan pada simulasi eksperimental yang mahal.

6. Analisis Sudah Dipersiapkan dengan Baik

Desain penelitian kuasi-korelasional memungkinkan peneliti memperoleh analisis terperinci tentang korelasi dari berbagai variabel.

7. Menghemat Waktu

Desain ini menghemat waktu dalam persiapan, karena penelitian tidak memerlukan persiapan yang rumit sebelum penelitian dimulai.

πŸ“‰ Kekurangan Desain Penelitian Kuasi-Korelasional

1. Tidak Ada Kontrol Aktif atas Variabel

Dalam desain penelitian kuasi-korelasional, tidak mungkin untuk mengontrol variabel secara aktif, sehingga tidak ada cara untuk membedakan penyebab langsung dari korelasi yang diamati. Oleh sebab itu, temuan ini tidak dapat membuktikan bahwa variabel bebas adalah alasan untuk dampak pada variabel bebas.

2. Penyimpangan Seleksi

Penyimpangan seleksi menyebabkan penelitian menghasilkan kelompok sampel yang tidak representatif dari populasi luas, meskipun sampel sengaja dipilih. Kesalahan dalam memilih subyek penelitian dapat menyebabkan hasil yang salah.

3. Kesulitan Mengidentifikasi Penyebab dari Hubungan tersebut

Desain penelitian kuasi-korelasional hanya menganalisis hubungan antara variabel, dan bukan dasar penyebab itu sendiri, sehingga membatasi interpretasi hasil.

4. Keterbatasan pada Generalisasi Hasil

Desain ini tidak memenuhi syarat untuk generalisasi hasil karena banyak varian yang tidak terkontrol dan membatasi signifikansi kesimpulan dalam penelitian dari subyek tertentu.

5. Pengukuran Variabel Tidak Benar

Salah satu kekurangan desain kuasi-korelasional adalah masalah dalam pengukuran variabel. Pengukuran yang buruk atau tidak akurat dapat mempengaruhi hasil penelitian dan mengurangi kepercayaan pada kesimpulan penelitian.

6. Tidak Membuktikan Sebab dan Akibat

Desain kuasi-korelasional tidak mampu membuktikan sebab dan akibat dari hubungan dalam penelitian. Selalu ada kemungkinan bahwa pengaruh sebaliknya dapat membuka jendela untuk lebih dari satu interpretasi statistik dan kesimpulan.

7. Memerlukan Data yang Banyak

Penelitian jenis ini memerlukan data yang banyak. Hal ini dapat menyulitkan peneliti untuk memperoleh data yang valid dan dapat memperberat proses analisis data.

Tabel: Informasi Lengkap tentang Desain Penelitian Kuasi-Korelasional

Informasi Deskripsi
Apa itu desain penelitian kuasi-korelasional? Desain penelitian kuasi-korelasional adalah salah satu metode penelitian yang menggabungkan antara metode penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif pada situasi yang nyata.
Apa tujuan desain penelitian kuasi-korelasional? Tujuan dari desain penelitian kuasi-korelasional adalah untuk mengkaji hubungan antara dua variabel atau lebih.
Kapan desain penelitian kuasi-korelasional digunakan? Desain penelitian kuasi-korelasional digunakan ketika tidak dimungkinkan untuk mengontrol variabel independen dalam penelitian.
Kelebihan apa yang dimiliki oleh desain penelitian kuasi-korelasional? Desain penelitian kuasi-korelasional memungkinkan peneliti memahami kemungkinan hubungan antara variabel di masa depan, meningkatkan validitas internal, dan penelitian dilakukan dalam situasi nyata
Apa saja kelemahan desain penelitian kuasi-korelasional? Penyimpangan Seleksi, kesulitan untuk mengidentifikasi penyebab dari hubungan tersebut, keterbatasan pada generalisasi hasil, pengukuran variabel tidak benar, tidak membuktikan sebab dan akibat, dan memerlukan data yang banyak.
Bagaimana Cara Kerja Desain Penelitian Kuasi-Korelasional? Desain penelitian kuasi-korelasional bekerja dengan mengamati variabel dalam situasi yang nyata.
Bagaimana Desain Penelitian Kuasi-Korelasional Dapat Digunakan dalam Kehidupan Sehari-hari? Desain penelitian kuasi-korelasional dapat digunakan dalam dunia nyata ketika variabel tidak dapat diatur atau dikontrol pada eksperimen dalam waktu yang terbatas atau terbatas oleh sumber daya.
BACA JUGA:  Makna Desain Penelitian Kausal Retrospektif Prospektif Longitudinal: Memahami Pengaruh Sebab Akibat dalam Waktu

FAQ tentang Desain Penelitian Kuasi-Korelasional:

1. Apa perbedaan antara desain penelitian ini dengan eksperimen?

Desain penelitian kuasi-korelasional lebih sering dilakukan pada situasi di mana penelitian eksperimen tidak mungkin dilakukan. Perbedaan pentingnya terletak pada pengontrolan variabel menjadi lebih rendah dalam desain penelitian kuasi-korelasional.

2. Dapatkah desain penelitian kuasi-korelasional menghasilkan data yang lebih valid dari eksperimen dan survei?

Kesalahan-sysentesis dan sampling bias hanya beberapa penyimpangan yang dapat terjadi dalam metode penelitian yang tergantung pada kuesioner. Oleh karena itu, situasi penelitian yang terkendali kuat pada eksperimen memungkinkan pengurangan kesalahan sistematis dan piutang seperti itu dibandingkan dengan desain penelitian kuasi-korelasional.

3. Berapa banyak partisipan yang dibutuhkan untuk desain penelitian kuasi-korelasional?

Jumlah partisipan yang diperlukan tergantung pada kompleksitas dari variabel yang dipelajari dan ukuran efek yang diharapkan.

4. Apakah keuntungan penggunaan desain penelitian kuasi-korelasional dalam situasi nyata?

Keuntungan dari menggunakan desain penelitian kuasi-korelasional dalam situasi nyata adalah bagaimana interaksi variabel dapat diamati dengan lebih spesifik.

5. Apakah desain penelitian kuasi-korelasional dilakukan secara eksperimental?

Tidak. Desain penelitian kuasi-korelasional lebih mencerminkan pengamatan dan korelasi dari variabel independen daripada manipulasi eksperimental terhadap variabel independen.

6. Dapatkah desain penelitian kuasi-korelasional digunakan untuk memprediksi masa depan?

Desain penelitian kuasi-korelasional tidak dapat digunakan untuk memprediksi masa depan, tetapi dapat memberikan gambaran mengenai kemungkinan besarnya hubungan variabel dalam penelitian.

7. Apakah desain penelitian kuasi-korelasional dapat digunakan dalam penelitian kualitatif?

Desain penelitian kuasi-korelasional juga dapat digunakan dalam penelitian kualitatif.

8. Apa arti β€œkuasi” pada desain penelitian kuasi-korelasional?

β€œKuasi” berarti β€œhampir” atau β€œmirip” dan mencerminkan keterbatasan kontrol varia-variabel yang terjadi dalam desain ini.

9. Mengapa desain penelitian kuasi-korelasional kekurangan kontrol terhadap variabel independent?

Karena variabel independen tidak dapat disekiai secara acak lingkungan dan sering terjadi secara alami dalam kehidupan kita.

10. Dapatkah desain penelitian kuasi-korelasional digunakan bersamaan dengan metode penelitian lain?

Ya. Desain penelitian kuasi-korelasional biasanya digunakan bersama dengan metode penelitian lain untuk memperoleh keuntungan dari kedua pendekatan.

11. Apa perbedaan antara desain penelitian kuasi-korelasional dan penelitian kuantitatif?

Desain penelitian kuasi-korelasional menggabungkan elemen-elemen baik dari penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Meskipun demikian, desain penelitian ini lebih menitikberatkan pada analisis kuantitatif meskipun digunakan dalam situasi nyata, dimana penelitian kualitatif lebih bergantung pada pengumpulan data melalui observasi atau wawancara.

12. Apakah desain penelitian kuasi-korelasional memerlukan hipotesis?

Ya, desain penelitian kuasi-korelasional memerlukan hipotesis. Hipotesis adalah suatu asumsi atau jawaban sementara yang memandu arah dari penelitian.

13. Keterkaitan desain penelitian kuasi-korelasional dengan pengumpulan data?

Desain penelitian kuasi-korelasional menerapkan pengumpulan data, pengelompokan data, dan analisis informasi dari hubungan variabel dalam penelitian.

Kesimpulan

Penelitian